Phobia Nasi Atau Ryziphobia

Ryziphobia adalah rasa takut untuk makan nasi. Lebih lanjut mengenai ryziphobia, phobia ini kerap dikaitkan dengan Cibophobia yang didefinisikan sebagai rasa takut akan makanan. 
Orang dengan cibophobia sering menghindari makanan dan minuman karena mereka takut dengan makanan itu sendiri. Ketakutannya bisa spesifik untuk satu jenis makanan tertentu, termasuk nasi salah satunya.

Jika mendengar kata phobia, atau rasa ketakutan terhadap sesuatu. Kebanyakan orang sudah begitu familiar dengan beberapa jenis phobia, sebut saja seperti phobia ketinggian, phobia binatang ular, hingga phobia terhadap ruangan sempit.
Namun, di luar itu phobia sendiri disebutkan hadir dalam berbagai bentuk. Salah satunya rasa takut terhadap sesuatu yang dianggap normal dan begitu dekat dengan kehidupan manusia sehari-hari, yakni makanan.
Sebagaimana disitat Verywellmind, Sabtu (13/10/2018) ada phobia terhadap makanan, disebut sebagai Cibophobia. Nah, fobia ini disebut sebagai tipe fobia yang relatif rumit yang dapat dengan cepat membentuk obsesi.
Orang yang menderita fobia ini kadang-kadang suka keliru dianggap menderita anoreksia, gangguan makan yang berbahaya. Perbedaan utamanya adalah mereka yang menderita anoreksia itu takut akan efek makanan pada tubuh, sementara orang yang menderita cibophobia sebenarnya takut pada makanan itu sendiri. Memang ada beberapa orang yang menderita kedua gangguan ini sekaligus, dan diagnosis harus dilakukan hanya oleh dokter yang terlatih.
Rasa takut akan makanan ini , dikerucutkan lagi sesuai objek makanan yang ditakuti. Salah satunya ialah nasi, sebagaimana dikutip Phobiawikia, rasa takut terhadap nasi ini disebut sebagai Ryziphobia, yang diketahui sebagai salah satu cabang dari Cibophobia, fobia terhadap makanan.
Lebih lanjut dijelaskan, gejala dari rasa fobia terhadap makanan salah satunya nasi ini hadir dengan gejala-gejala yang sulit untuk dikenali. Jika Anda mengidap fobia kepada makanan, Anda mungkin menghindari betul-betul menghindari makanan tertentu dan menganggap makanan tersebut memiliki risiko tinggi.
Selain itu, orang yang mengidap fobia ini termasuk di dalamnya fobia kepada nasi, kebanyakan punya sifat yang sangat memperhatikan tanggal kedaluwarsa. Memeriksa tanggal kadaluwarsa begitu kemasan makanan dibuka, berhati-hati mengendus produk makanan yang mendekati tanggal kedaluwarsa, hingga menolak untuk makan apa pun jika sudah melewati tanggal kadaluwarsa bahkan di waktu hanya beberapa jam saja jadi kebiasaan yang biasa ditunjukkan.
Sementara itu, untuk perawatan menanggulangi atau sekedar mengurangi fobia makanan termasuk Ryziphobia ini sangat penting untuk mencari perawatan dari para tenaga profesional kesehatan mental yang berkualitas. Dikatakan lebih lanjut, biasanya perawatan yang paling umum adalah terapi perilaku-kognitif, di mana sang penderita phobia akan belajar untuk mengubah kepercayaan maupun perilaku terkait makanan.
Selain itu, metode pengobatan lain dapat digunakan juga seperti penggunaan obat-obatan, hipnosis, dan beberapa bentuk terapi bicara dapat membantu sang penderita fobia menciptakan hubungan yang lebih positif dengan makanan. Pendek kata, rasa takut terhadap makanan salah satunya Ryziphobia ini dikatakan sebagai fobia yang rumit yang dapat memiliki efek buruk pada kehidupan. Namun, dengan perawatan yang tepat, tidak ada alasan untuk tidak bisa belajar menaklukkan rasa takut yang besar ini.
Cibophobia, seperti kebanyakan fobia, dapat diobati. Dalam kebanyakan kasus, orang dengan rasa takut akan makanan dapat mengatasinya dan mengembangkan hubungan yang sehat dengan makanan dan minuman tersebut, termasuk halnya dengan nasi.
Orang yang mengalami phobia makanan mungkin mengalami gejala berikut:
  1. Tekanan darah tinggi.
  2. Gemetar atau bergetar.
  3. Berdebar atau jantung berdetak kencang.
  4. Sesak napas.
  5. Sakit dada.
  6. Sesak dada.
  7. Mulut kering.
  8. Sakit perut.
  9. Ucapan mendadak cepat atau ketidakmampuan tiba-tiba untuk berbicara.
  10. Keringat mengucur deras.
  11. Pusing.
  12. Mual.
  13. Muntah.
Terkadang orang dengan phobia makanan memiliki ketakutan dengan makanan yang mudah rusak, seperti mayones, susu, buah-buahan dan sayuran segar, dan daging. Mereka takut akan sakit setelah memakannya.
Ketakutan akan penyakit bawaan makanan dapat mendorong beberapa orang untuk menghindari makanan yang bisa berbahaya jika kurang matang. Orang-orang juga dapat memakan-makanan ini terlalu banyak sampai-sampai mereka terbakar atau sangat kering.
Sama halnya dengan tanggal kedaluwarsa, di mana pengidapnya percaya kalau kesegaran makanan berakhir lebih cepat setelah dibuka. Beberapa orang dengan phobia terhadap makanan tidak akan makan sisa makanan, percaya mereka mungkin membuat mereka sakit.
Ketika orang-orang dengan fobia makanan tidak dapat menyiapkan makanannya sendiri, mereka mungkin takut dengan apa yang disajikan kepada. Makanya ada kemungkinan pengidapnya akan menghindari makan di restoran, rumah teman, atau di mana pun mereka tidak bisa melihat proses mempersiapkan makanan tersebut. 

Penanganan Phobia Makanan

Phobia makanan dapat diobati jenis perawatannya termasuk:
  • Terapi Perilaku Kognitif (CBT)

Perawatan ini melibatkan berbicara dengan seorang profesional kesehatan mental tentang emosi dan pengalaman pengidapnya dengan makanan. Lewat sesi terapi ini pengidapnya dapat bekerja bersama dengan terapis untuk menemukan cara mengurangi pikiran dan ketakutan negatif.
  • Paparan

Praktik paparan ini akan membuat pengidapnya berhubungan dengan makanan yang menimbulkan rasa takut. Dengan perawatan ini, kamu dapat belajar mengatasi emosi dan reaksi terhadap makanan dalam suasana yang mendukung.
  • Obat

Antidepresan, dan dalam kasus yang jarang obat anti-kecemasan, dapat digunakan untuk mengobati orang dengan fobia makanan. Namun, obat-obatan ini umumnya tidak digunakan karena kewajiban kecanduannya yang tinggi. Beta blocker juga dapat digunakan untuk membantu mengurangi respons emosional dan kecemasan dalam jangka pendek.
  • Hipnosis/Hipnoterapi

Dalam keadaan sangat rileks ini, otak bawah sadar akan terbuka untuk pelatihan ulang. Seorang hipnoterapis dapat memberikan saran atau memberikan petunjuk verbal yang dapat membantu mengurangi bahkan menyembuhkan reaksi negatif terhadap makanan.
Teknik hipnoterapi adalah cara penyembuhan Phobia. Terapi bisa termasuk sesi konsultasi dengan ahli Terapi, terapi perilaku kognitif (CBT), teknik relaksasi untuk penyembuhan.
Untuk mengetahui perawatan mana yang tepat untuk kondisi Anda, konsultasikan lebih lanjut dengan ahli Terapi.
Jika Anda memiliki pertanyaan atau informasi layanan penyembuhan, silahkan konsultasikan ke:

LAYANAN HYPNOTHERAPY PROFESIONAL UNTUK PELATIHAN & PENYEMBUHAN KLIK

Post a Comment

0 Comments